Seketika aku buka notes di smartphone, dan kutemukan ini. Tersimpan pada tanggal 11 Oktober 2012 pukul 22:15. Bagaimanapun, notes ini adalah ungkapan hatiku saat itu yang tak tersampaikan. Sepertinya inilah saatnya kuungkapkan..
Dear Butterflies,
Aku hanya penasaran
Mengapa seringkali orang mengingkari apa yang pernah diucapkannya ?
Aku ingat betul saat dia katakan tentang arti setia
Tentang bagaimana ibunya berpesan kepadanya untuk selalu menjaga, melindungi dan jangan pernah mengkhianati seorang wanita yang dicintainya
Tapi kini dia mengkhianatiku dengan menyelipkan sebuah nama cantik yang ternyata juga mengisi hatinya
Aku masih ingat betul saat dia katakan tentang arti kejujuran
Tentang bagaimana seharusnya sebuah hubungan dilandasi dengan rasa jujur dan tanpa kata dusta
Tapi kini dia berkata bohong untuk menutupi kesalahan yang padahal sudah aku ketahui
Aku ingat betul saat dia katakan tentang keterbukaan
Tentang bagaimana sikap saling terbuka mampu menjadi penopang sebuah hubungan cinta
Tapi kini dia menutup rapat-rapat perasaannya dan aku dibiarkan bertanya-tanya dan menduga-duga apa yang sedang dan akan terjadi
Aku juga masih ingat betul saat dia katakan "ini milik kita". Tentang bagaimana kami menyatukan segala yang kami miliki untuk dapat dimiliki berdua. Meski saat itu aku memiliki bagian yang lebih besar dari dia
Tapi kini saat dia memiliki bagian yang lebih besar dari aku, dia lebih suka mengatakan "ini milik aku. Ini milik kamu"
Aku ingat betul, butterflies. Tentang bagaimana dia mengajariku berbicara dan aku mengajarinya merangkak.
Tapi kini berbeda. Dia sudah bisa berlari dan aku hanya masih bisa berbicara tanpa nada.
Terakhir kali aku ingat betul dia mengatakan kepadaku tentang bagaimana sebaiknya aku mengakhiri segala yang aku sudah mulai. Aku belajar. Hari ini aku mampu mengakhiri yang sudah aku mulai. Aku berhasil.
Tapi kini dia bahkan acuh dengan hal yang sudah dia mulai.
Aku hanya penasaran. Kenapa orang seringkali mengingkari apa yang pernah diucapkannya.
Aku juga penasaran. Kenapa saat aku datang untuk mengingatkan, aku juga menjadi sasaran ?
No comments:
Post a Comment